Senin, 02 November 2015

PERTEMUAN KEPALA BNN DENGAN NIGIAT P4GN

KITA MEMPERKUAT PENCEGAHAN DAN REHABILITASI

Hari ini, Senin di pagi yang cerah, turut serta memancarkan semangat dari diri Kepala BNN, Komjen Budi Waseso, terserap ke diri Pengurus Perkumpulan Nigiat P4GN, Dr. Mahli Sembiring, Edward E Hutapea SE, Daniel A Frans SE, dan juga staf yang ada di sekitar meja rapat dan  ruang kerja Kepala BNN di kawasan Cawang Jakarta Timur.

Amanat yang Maha Kuasa disalurkan melalui orang tertentu dalam bentuk perintah sebagai bentuk amal ibadah yang kita lakukan dengan hati yang tulus demi kemajuan negara, bangsa, dan masyarakat. Banyak hal yang masih harus kita kerjakan untuk bangsa ini untuk membawanya ke posisi yang lebih dapat dibanggakan di antara bangsa-bangsa maju lainnya di dunia ini. Kita lakukan dengan ketulusan dan kerja keras dilandasi semangat pengabdian memberikan yang terbaik sampai batas maksimum yang dapat kita berikan.

"Saya sudah melakukan anev (analisa dan evaluasi) dan menyimpulkan banyak perbaikan yang perlu dilakukan untuk suksesnya tugas dan fungsi BNN melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika". Aturan perundangan yang mendasari perlu dilakukan perombakan. Anggaran perlu lebih diefektifkan, terutama dalam melaksanakan rehabilitasi. Target 100.000 orang rehabilitasi tahun 2015, sampai akhir Oktober telah terealisasi 38.000 orang. Tetapi, hasil optimal yang diharapkan sesuai standar baru sekitar 10.000 orang. Yang 28.000 orang, anggaran telah dikucurkan dan dinyatakan sudah dilaksanakan program rehabilitasi terhadap mereka, tetapi saya melihat masih belum memberikan hasil seperti yang diharapkan. Ini terlihat seperti pemborosan anggaran. Singkatnya, banyak hal yang perlu diperbaiki.

Komjen Budi Waseso juga menunjukkan beberapa draft final buku yang akan dicetak dengan bagus dengan tema sentral STOPNARKOBA. Situs web baru juga diluncurkan. Berbagai aplikasi dan metode mendapatkan informasi tentang narkotika disediakan dengan cara yang mudah diakses oleh seluruh masyarakat. Kesadaran akan bahaya narkoba diharapkan menjadi tugas bersama seluruh komponen anak bangsa untuk menyebarluaskannya. Negara ini harus diselamatkan dari ancaman bahaya narkoba, juga segala upaya yang akan menggerus anggaran negara karena narkotika juga harus diminimalisir. Penghematan dilakukan tetapi meningkatkan hasil P4GN. Ini akan tercapai dengan peran serta semua pihak.

Kita juga belajar dari negara lain menangani narkotika. Amerika membatasi penggunaan anggaran untuk lebih menekankan pencegahan dan pemberantasan. Beban rehabilitasi dibiarkan untuk ditanggung oleh masing-masing pemakai. Singapura bahkan menghukum gantung pemakai, sehingga benar-benar menimbulkan efek jera. Di Indonesia? Orang yang menghancurkan bangsa dan masyarakat melalui narkotika malah diampuni dan dibebaskan. Ini menjadi tugas kita bersama untuk bertindak yang wajar secara rasional. Penjahat yang harus dihukum ya dihukum, sehingga menutup peluang bagi calon penjahat yang lainnya melakukan kejahatan.

Pada kesempatan itu, Dr. Mahli Sembiring, Ketua Umum Perkumpulan Nigiat P4GN, menyampaikan program kerja pelayanan yang akan dilakukan tahun 2016. Sebagai wadah yang dibentuk dalam lingkungan BNN, NIGIAT lahir untuk melaksanakan berbagai upaya membantu tugas BNN. Target menjangkau 10.000 orang korban narkoba dapat dicapai melalui kerjasama dari para remaja, mahasiswa, dan pemuda yang memberikan komitmen jelas sebagai "duta-duta P4GN" yang dapat memberikan informasi kepada para teman, relasi, keluarga dan tetangga mereka. Komitmen tertulis mereka dibutuhkan, dan diikrarkan dalam "suatu kegiatan" yang diadakan khusus untuk itu. Mereka juga perlu dibekali, misalnya dengan pelatihan TOT. Metode yang diusulkan oleh NIGIAT P4GN, SITAMPAN KREDU, diharapkan dapat terlaksana dengan efektif tanpa harus membebani anggaran negara untuk pengeluaran yang tidak memberikan hasil yang setimpal. Kemitraan antara Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat menjadi pivot point untuk mencapai target-target yang telah dicanangkan.

Upaya pencegahan juga menjadi salah satu kegiatan yang efektif karena dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi kehidupan sehari-hari dalam lingkungan mereka. Para duta P4GN, setelah menjangkau calon yang direhabilitasi melanjutkan dengan berbagai tindakan pencegahan. 2016 juga diharapkan dapat diadakan kegiatan di 20 kota di seluruh Indonesia. Kegiatan pembentukan Perkumpulan Nigiat P4GN  Provinsi merupakan kesempatan menyampaikan kegiatan pencegahan.

Yang dibutuhkan oleh Perkumpulan Nigiat P4GN adalah bukti nyata dukungan kemitraan tersebut berupa kehadiran figur-figur penting dari BNN, mulai dari Kepala dan seterusnya sesuai situasi kegiatan. Dukungan tertulis berupa rekomendasi sesuai target tugas dan fungsi masing-masing Bidang yang ditangani oleh Deputi perlu diperlihatkan kepada masyarakat. Tindakan dan upaya P4GN dalam kemitraan harus dapat "menggigit", sehingga para pegiat tidak berkorban dengan sia-sia. Para pegiat adalah sukarelawan yang terpanggil dan menyediakan waktu, tenaga dan pikiran, bahkan dana pribadi mereka untuk dapat mensukseskan P4GN. Tidak ada yang ingin bekerja tanpa hasil nyata yang dapat dirasakan untuk kebaikan negara, bangsa dan masyarakat Indonesia.



Kepala BNN menyatakan dengan tegas mendukung semua usulan dan rencana kerja pelayanan yang disampaikan oleh PERKUMPULAN NIGIAT P4GN. Pada kesempatan itu, untuk mempertahankan semangat kemitraan mencapai hasil karya yang diharapkan untuk mensukseskan P4GN, mereka mengakhiri pertemuan dengan foto bersama.  

SELAMAT BERKARYA PARA PATRIOT BANGSA ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar hanya untuk kesuksesan rehabilitasi korban narkotika dan P$GN