Tonton videonya di https://www.youtube.com/watch?v=MKyk2ptmLiE
NIGIAT P4GN adalah komunitas masyarakat Indonesia yang berperan serta untuk mensukseskan Pencegahan Penyalahgunaan dan Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika. Blog ini disediakan untuk sarana berbagi informasi dan saluran aspirasi dan opini tentang kebijakan, praktek dan kesuksesan P4GN di segala bidang.
Jumat, 13 November 2015
Kamis, 12 November 2015
MITRA TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN PBB
NIGIAT P4GN (Badan Hukum menjadi Perkumpulan NIGIAT) menjadi bagian mitra Pembangunan Masyarakat yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui Program TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN: United Nations Sustainable Development Goals. Selengkapnya silahkan kunjungi di: Pembangunan Masyarakat ECLUB Community Development telah secara resmi dipublikasikan sebagai Mitra pencapaian United Nations Sustainable Development Goals. Selengkapnya kunjungi dihttps://sustainabledevelopment.un.org/partnership/?p=10637
Senin, 02 November 2015
PERTEMUAN KEPALA BNN DENGAN NIGIAT P4GN
KITA MEMPERKUAT PENCEGAHAN DAN REHABILITASI
Hari ini, Senin di pagi yang cerah, turut serta memancarkan semangat dari diri Kepala BNN, Komjen Budi Waseso, terserap ke diri Pengurus Perkumpulan Nigiat P4GN, Dr. Mahli Sembiring, Edward E Hutapea SE, Daniel A Frans SE, dan juga staf yang ada di sekitar meja rapat dan ruang kerja Kepala BNN di kawasan Cawang Jakarta Timur.
Amanat yang Maha Kuasa disalurkan melalui orang tertentu dalam bentuk perintah sebagai bentuk amal ibadah yang kita lakukan dengan hati yang tulus demi kemajuan negara, bangsa, dan masyarakat. Banyak hal yang masih harus kita kerjakan untuk bangsa ini untuk membawanya ke posisi yang lebih dapat dibanggakan di antara bangsa-bangsa maju lainnya di dunia ini. Kita lakukan dengan ketulusan dan kerja keras dilandasi semangat pengabdian memberikan yang terbaik sampai batas maksimum yang dapat kita berikan.
"Saya sudah melakukan anev (analisa dan evaluasi) dan menyimpulkan banyak perbaikan yang perlu dilakukan untuk suksesnya tugas dan fungsi BNN melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika". Aturan perundangan yang mendasari perlu dilakukan perombakan. Anggaran perlu lebih diefektifkan, terutama dalam melaksanakan rehabilitasi. Target 100.000 orang rehabilitasi tahun 2015, sampai akhir Oktober telah terealisasi 38.000 orang. Tetapi, hasil optimal yang diharapkan sesuai standar baru sekitar 10.000 orang. Yang 28.000 orang, anggaran telah dikucurkan dan dinyatakan sudah dilaksanakan program rehabilitasi terhadap mereka, tetapi saya melihat masih belum memberikan hasil seperti yang diharapkan. Ini terlihat seperti pemborosan anggaran. Singkatnya, banyak hal yang perlu diperbaiki.
Komjen Budi Waseso juga menunjukkan beberapa draft final buku yang akan dicetak dengan bagus dengan tema sentral STOPNARKOBA. Situs web baru juga diluncurkan. Berbagai aplikasi dan metode mendapatkan informasi tentang narkotika disediakan dengan cara yang mudah diakses oleh seluruh masyarakat. Kesadaran akan bahaya narkoba diharapkan menjadi tugas bersama seluruh komponen anak bangsa untuk menyebarluaskannya. Negara ini harus diselamatkan dari ancaman bahaya narkoba, juga segala upaya yang akan menggerus anggaran negara karena narkotika juga harus diminimalisir. Penghematan dilakukan tetapi meningkatkan hasil P4GN. Ini akan tercapai dengan peran serta semua pihak.
Kita juga belajar dari negara lain menangani narkotika. Amerika membatasi penggunaan anggaran untuk lebih menekankan pencegahan dan pemberantasan. Beban rehabilitasi dibiarkan untuk ditanggung oleh masing-masing pemakai. Singapura bahkan menghukum gantung pemakai, sehingga benar-benar menimbulkan efek jera. Di Indonesia? Orang yang menghancurkan bangsa dan masyarakat melalui narkotika malah diampuni dan dibebaskan. Ini menjadi tugas kita bersama untuk bertindak yang wajar secara rasional. Penjahat yang harus dihukum ya dihukum, sehingga menutup peluang bagi calon penjahat yang lainnya melakukan kejahatan.
Pada kesempatan itu, Dr. Mahli Sembiring, Ketua Umum Perkumpulan Nigiat P4GN, menyampaikan program kerja pelayanan yang akan dilakukan tahun 2016. Sebagai wadah yang dibentuk dalam lingkungan BNN, NIGIAT lahir untuk melaksanakan berbagai upaya membantu tugas BNN. Target menjangkau 10.000 orang korban narkoba dapat dicapai melalui kerjasama dari para remaja, mahasiswa, dan pemuda yang memberikan komitmen jelas sebagai "duta-duta P4GN" yang dapat memberikan informasi kepada para teman, relasi, keluarga dan tetangga mereka. Komitmen tertulis mereka dibutuhkan, dan diikrarkan dalam "suatu kegiatan" yang diadakan khusus untuk itu. Mereka juga perlu dibekali, misalnya dengan pelatihan TOT. Metode yang diusulkan oleh NIGIAT P4GN, SITAMPAN KREDU, diharapkan dapat terlaksana dengan efektif tanpa harus membebani anggaran negara untuk pengeluaran yang tidak memberikan hasil yang setimpal. Kemitraan antara Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat menjadi pivot point untuk mencapai target-target yang telah dicanangkan.
Upaya pencegahan juga menjadi salah satu kegiatan yang efektif karena dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi kehidupan sehari-hari dalam lingkungan mereka. Para duta P4GN, setelah menjangkau calon yang direhabilitasi melanjutkan dengan berbagai tindakan pencegahan. 2016 juga diharapkan dapat diadakan kegiatan di 20 kota di seluruh Indonesia. Kegiatan pembentukan Perkumpulan Nigiat P4GN Provinsi merupakan kesempatan menyampaikan kegiatan pencegahan.
Yang dibutuhkan oleh Perkumpulan Nigiat P4GN adalah bukti nyata dukungan kemitraan tersebut berupa kehadiran figur-figur penting dari BNN, mulai dari Kepala dan seterusnya sesuai situasi kegiatan. Dukungan tertulis berupa rekomendasi sesuai target tugas dan fungsi masing-masing Bidang yang ditangani oleh Deputi perlu diperlihatkan kepada masyarakat. Tindakan dan upaya P4GN dalam kemitraan harus dapat "menggigit", sehingga para pegiat tidak berkorban dengan sia-sia. Para pegiat adalah sukarelawan yang terpanggil dan menyediakan waktu, tenaga dan pikiran, bahkan dana pribadi mereka untuk dapat mensukseskan P4GN. Tidak ada yang ingin bekerja tanpa hasil nyata yang dapat dirasakan untuk kebaikan negara, bangsa dan masyarakat Indonesia.
Kepala BNN menyatakan dengan tegas mendukung semua usulan dan rencana kerja pelayanan yang disampaikan oleh PERKUMPULAN NIGIAT P4GN. Pada kesempatan itu, untuk mempertahankan semangat kemitraan mencapai hasil karya yang diharapkan untuk mensukseskan P4GN, mereka mengakhiri pertemuan dengan foto bersama.
SELAMAT BERKARYA PARA PATRIOT BANGSA ....
Hari ini, Senin di pagi yang cerah, turut serta memancarkan semangat dari diri Kepala BNN, Komjen Budi Waseso, terserap ke diri Pengurus Perkumpulan Nigiat P4GN, Dr. Mahli Sembiring, Edward E Hutapea SE, Daniel A Frans SE, dan juga staf yang ada di sekitar meja rapat dan ruang kerja Kepala BNN di kawasan Cawang Jakarta Timur.
Amanat yang Maha Kuasa disalurkan melalui orang tertentu dalam bentuk perintah sebagai bentuk amal ibadah yang kita lakukan dengan hati yang tulus demi kemajuan negara, bangsa, dan masyarakat. Banyak hal yang masih harus kita kerjakan untuk bangsa ini untuk membawanya ke posisi yang lebih dapat dibanggakan di antara bangsa-bangsa maju lainnya di dunia ini. Kita lakukan dengan ketulusan dan kerja keras dilandasi semangat pengabdian memberikan yang terbaik sampai batas maksimum yang dapat kita berikan.
"Saya sudah melakukan anev (analisa dan evaluasi) dan menyimpulkan banyak perbaikan yang perlu dilakukan untuk suksesnya tugas dan fungsi BNN melaksanakan pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika". Aturan perundangan yang mendasari perlu dilakukan perombakan. Anggaran perlu lebih diefektifkan, terutama dalam melaksanakan rehabilitasi. Target 100.000 orang rehabilitasi tahun 2015, sampai akhir Oktober telah terealisasi 38.000 orang. Tetapi, hasil optimal yang diharapkan sesuai standar baru sekitar 10.000 orang. Yang 28.000 orang, anggaran telah dikucurkan dan dinyatakan sudah dilaksanakan program rehabilitasi terhadap mereka, tetapi saya melihat masih belum memberikan hasil seperti yang diharapkan. Ini terlihat seperti pemborosan anggaran. Singkatnya, banyak hal yang perlu diperbaiki.
Komjen Budi Waseso juga menunjukkan beberapa draft final buku yang akan dicetak dengan bagus dengan tema sentral STOPNARKOBA. Situs web baru juga diluncurkan. Berbagai aplikasi dan metode mendapatkan informasi tentang narkotika disediakan dengan cara yang mudah diakses oleh seluruh masyarakat. Kesadaran akan bahaya narkoba diharapkan menjadi tugas bersama seluruh komponen anak bangsa untuk menyebarluaskannya. Negara ini harus diselamatkan dari ancaman bahaya narkoba, juga segala upaya yang akan menggerus anggaran negara karena narkotika juga harus diminimalisir. Penghematan dilakukan tetapi meningkatkan hasil P4GN. Ini akan tercapai dengan peran serta semua pihak.
Kita juga belajar dari negara lain menangani narkotika. Amerika membatasi penggunaan anggaran untuk lebih menekankan pencegahan dan pemberantasan. Beban rehabilitasi dibiarkan untuk ditanggung oleh masing-masing pemakai. Singapura bahkan menghukum gantung pemakai, sehingga benar-benar menimbulkan efek jera. Di Indonesia? Orang yang menghancurkan bangsa dan masyarakat melalui narkotika malah diampuni dan dibebaskan. Ini menjadi tugas kita bersama untuk bertindak yang wajar secara rasional. Penjahat yang harus dihukum ya dihukum, sehingga menutup peluang bagi calon penjahat yang lainnya melakukan kejahatan.
Pada kesempatan itu, Dr. Mahli Sembiring, Ketua Umum Perkumpulan Nigiat P4GN, menyampaikan program kerja pelayanan yang akan dilakukan tahun 2016. Sebagai wadah yang dibentuk dalam lingkungan BNN, NIGIAT lahir untuk melaksanakan berbagai upaya membantu tugas BNN. Target menjangkau 10.000 orang korban narkoba dapat dicapai melalui kerjasama dari para remaja, mahasiswa, dan pemuda yang memberikan komitmen jelas sebagai "duta-duta P4GN" yang dapat memberikan informasi kepada para teman, relasi, keluarga dan tetangga mereka. Komitmen tertulis mereka dibutuhkan, dan diikrarkan dalam "suatu kegiatan" yang diadakan khusus untuk itu. Mereka juga perlu dibekali, misalnya dengan pelatihan TOT. Metode yang diusulkan oleh NIGIAT P4GN, SITAMPAN KREDU, diharapkan dapat terlaksana dengan efektif tanpa harus membebani anggaran negara untuk pengeluaran yang tidak memberikan hasil yang setimpal. Kemitraan antara Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat menjadi pivot point untuk mencapai target-target yang telah dicanangkan.
Upaya pencegahan juga menjadi salah satu kegiatan yang efektif karena dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi kehidupan sehari-hari dalam lingkungan mereka. Para duta P4GN, setelah menjangkau calon yang direhabilitasi melanjutkan dengan berbagai tindakan pencegahan. 2016 juga diharapkan dapat diadakan kegiatan di 20 kota di seluruh Indonesia. Kegiatan pembentukan Perkumpulan Nigiat P4GN Provinsi merupakan kesempatan menyampaikan kegiatan pencegahan.
Yang dibutuhkan oleh Perkumpulan Nigiat P4GN adalah bukti nyata dukungan kemitraan tersebut berupa kehadiran figur-figur penting dari BNN, mulai dari Kepala dan seterusnya sesuai situasi kegiatan. Dukungan tertulis berupa rekomendasi sesuai target tugas dan fungsi masing-masing Bidang yang ditangani oleh Deputi perlu diperlihatkan kepada masyarakat. Tindakan dan upaya P4GN dalam kemitraan harus dapat "menggigit", sehingga para pegiat tidak berkorban dengan sia-sia. Para pegiat adalah sukarelawan yang terpanggil dan menyediakan waktu, tenaga dan pikiran, bahkan dana pribadi mereka untuk dapat mensukseskan P4GN. Tidak ada yang ingin bekerja tanpa hasil nyata yang dapat dirasakan untuk kebaikan negara, bangsa dan masyarakat Indonesia.
Kepala BNN menyatakan dengan tegas mendukung semua usulan dan rencana kerja pelayanan yang disampaikan oleh PERKUMPULAN NIGIAT P4GN. Pada kesempatan itu, untuk mempertahankan semangat kemitraan mencapai hasil karya yang diharapkan untuk mensukseskan P4GN, mereka mengakhiri pertemuan dengan foto bersama.
SELAMAT BERKARYA PARA PATRIOT BANGSA ....
Kamis, 29 Oktober 2015
NARKOBA
NARKOBA
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.
Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya.
Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu.
Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
Pada saat ini (2015) terdapat 35 jenis narkoba yang dikonsumsi pengguna narkoba di Indonesia dari yang paling murah hingga yang mahal seperti LSD. Di dunia terdapat 354 jenis narkoba.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.
Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya.
Menurut pakar kesehatan, narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit
tertentu.
Namun kini persepsi itu disalahartikan akibat pemakaian di luar peruntukan dan dosis yang semestinya.
Pada saat ini (2015) terdapat 35 jenis narkoba yang dikonsumsi pengguna narkoba di Indonesia dari yang paling murah hingga yang mahal seperti LSD. Di dunia terdapat 354 jenis narkoba.
Rabu, 21 Oktober 2015
Sabtu, 17 Oktober 2015
Kunjungan Ke Pusat Terapi dan Rehabilitasi BNN Lido
Pertemuan Team Rehabilitasi NIGIAT P4GN dengan Team PTR BNN Lido
Hari Kamis, 15 Oktober 2015, Beberapa orang Fasilitator dan Team Rehabilitasi NIGIAT P4GN melakukan kunjungan ke Pusat Terapi dan Rehabilitasi BNN di Lido Bogor Jawa Barat.
Pembicaraan berlangsung secara informal sehingga memberi peluang untuk interaksi tanya jawab sharing informasi, sumbang saran yang dinamis dan membangun.
Dari pembicaraan sekitar dua jam, beberapa kesimpulan yang dapat ditindaklanjuti oleh Team Rehabilitasi adalah:
1. Nigiat P4GN dapat mengajukan para korban narkoba untuk direhabilitasi.
2. Dalam proses rehabilitasi, masih tersedia slot konseling, khususnya berbasis agama yang tersedia untuk dilayani.
3. Menjelang pelepasan dari proses rehabilitasi, para rehabilitan telah dibekali berbagai ketrampilan sesuai dengan bakat dan minat mereka, dan sesuai dengan ketersediaan program yang disediakan oleh BNN. Pada tahun-tahun mendatang para rehabilitan ini dikembalikan untuk diberdayakan oleh BNN Provinsi, Kabupatan dan Kota. Sehingga kemitraan lanjutan dilangsungkan di tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota.
4. Di PTR BNN Lido juga disediakan sarana pelatihan untuk musik dan lagu. Para anak didik bahkan telah tampil dalam beberapa konser, misalnya dengan Team Angklung. Dalam acara-acara yang akan digelar oleh NIGIAT P4GN, disepakati untuk menampilkan para rehabilitan yang dapat unjuk kemampuan mereka.
Dalam foto Team Rehabilitasi Nigiat P4gn Ibu Maria dan Pak Togar sedang asik sharing informasi dengan Team PTR BNN Lido, dr Hari Nugroho dan Bpk Solihun sebagai tuan rumah.
Hari Kamis, 15 Oktober 2015, Beberapa orang Fasilitator dan Team Rehabilitasi NIGIAT P4GN melakukan kunjungan ke Pusat Terapi dan Rehabilitasi BNN di Lido Bogor Jawa Barat.
Pembicaraan berlangsung secara informal sehingga memberi peluang untuk interaksi tanya jawab sharing informasi, sumbang saran yang dinamis dan membangun.
Dari pembicaraan sekitar dua jam, beberapa kesimpulan yang dapat ditindaklanjuti oleh Team Rehabilitasi adalah:
1. Nigiat P4GN dapat mengajukan para korban narkoba untuk direhabilitasi.
2. Dalam proses rehabilitasi, masih tersedia slot konseling, khususnya berbasis agama yang tersedia untuk dilayani.
3. Menjelang pelepasan dari proses rehabilitasi, para rehabilitan telah dibekali berbagai ketrampilan sesuai dengan bakat dan minat mereka, dan sesuai dengan ketersediaan program yang disediakan oleh BNN. Pada tahun-tahun mendatang para rehabilitan ini dikembalikan untuk diberdayakan oleh BNN Provinsi, Kabupatan dan Kota. Sehingga kemitraan lanjutan dilangsungkan di tingkat Provinsi, Kabupaten dan Kota.
4. Di PTR BNN Lido juga disediakan sarana pelatihan untuk musik dan lagu. Para anak didik bahkan telah tampil dalam beberapa konser, misalnya dengan Team Angklung. Dalam acara-acara yang akan digelar oleh NIGIAT P4GN, disepakati untuk menampilkan para rehabilitan yang dapat unjuk kemampuan mereka.
Dalam foto Team Rehabilitasi Nigiat P4gn Ibu Maria dan Pak Togar sedang asik sharing informasi dengan Team PTR BNN Lido, dr Hari Nugroho dan Bpk Solihun sebagai tuan rumah.
Selasa, 13 Oktober 2015
Kamis, 08 Oktober 2015
Rabu, 07 Oktober 2015
Senin, 05 Oktober 2015
Minggu, 04 Oktober 2015
Sabtu, 03 Oktober 2015
Jumat, 02 Oktober 2015
Kamis, 01 Oktober 2015
Penggalangan Dana Program Rehabilitasi dan Pemberdayaan 10.000 Korban Narkoba
UNDANGAN PERAN SERTA
Para sukarelawan dan pendukung yang menginginkan Indonesia bebas dari ancaman bahaya narkoba diundang untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan NIGIAT P4GN.
Dalam waktu dekat direncanakan Pembukaan Program Penggalangan Dana. Acara dilangsungkan dalam Natal Bersama 15.000 Pemuda Pelajar Mahasiswa se Jabodetabek dengan Kepala BNN dan Gubernur DKI Jakarta.
Acara berupa Perayaan Natal, Penggalangan Dana dan Hiburan Artis Nasional dengan para Artis dari Generasi Prima Unggul.
Acara akan berlangsung pada hari Kamis, 10 Desember 2015, bertempat di Dome GBI Mawar Saron, Jalan Kelapa Hibrida Timur, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara.
Bagi Anda yang ingin terlibat, berpartisipasi atau aktif langsung jadi Panitia, silahkan mendaftar dengan cara mengisi Formulir Kontak di blog http://komunitasp4gn.blogspot.co.id/
Para sukarelawan dan pendukung yang menginginkan Indonesia bebas dari ancaman bahaya narkoba diundang untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilaksanakan NIGIAT P4GN.
Dalam waktu dekat direncanakan Pembukaan Program Penggalangan Dana. Acara dilangsungkan dalam Natal Bersama 15.000 Pemuda Pelajar Mahasiswa se Jabodetabek dengan Kepala BNN dan Gubernur DKI Jakarta.
Acara berupa Perayaan Natal, Penggalangan Dana dan Hiburan Artis Nasional dengan para Artis dari Generasi Prima Unggul.
Acara akan berlangsung pada hari Kamis, 10 Desember 2015, bertempat di Dome GBI Mawar Saron, Jalan Kelapa Hibrida Timur, Kelapa Gading Permai, Jakarta Utara.
Bagi Anda yang ingin terlibat, berpartisipasi atau aktif langsung jadi Panitia, silahkan mendaftar dengan cara mengisi Formulir Kontak di blog http://komunitasp4gn.blogspot.co.id/
Sabtu, 26 September 2015
HUBUNGAN ANTARA NARKOBA DAN KEJAHATAN DALAM MASYARAKAT
NARKOBA DAN
KEJAHATAN
Kecanduan narkoba dapat menyebabkan perilaku kriminal.
Penggunaan narkoba dan obat-obatan terlarang sering dikaitkan dengan:
- Pembohongan,
- intimidasi,
- pemaksaan,
- pemerasan,
- penipuan,
- penggelapan,
- penyelundupan,
- korupsi,
- penyalahgunaan wewenang,
- penjambretan,
- pencurian,
- begal, perampokan dengan kenderaan bermotor
- trek-trekan, balap liar
- cabe-cabean, pelacuran
- pelanggaran kendaraan bermotor serius
- pemerkosaan,
- perampokan,
- penyerangan
- pembunuhan,
- dan tindakan lainnya dengan konsekuensi yang berbahaya, pembakaran dan kejahatan yang menimbulkan kebencian dan ketakutan pada masyarakat.
Tidak perlu diragukan lagi, penggunaan narkoba dan
kriminalitas terkait erat. Begitu juga kecanduan narkoba dan kejahatan saling
berdampingan. Kita perlu untuk memutus rantai yang menghubungkan kecanduan
narkoba dan kejahatan.
Namun yang sangat disayangkan, dan tidak mengherankan karena
begitulah adanya, penjara sendiri tidak memberi efek pada pengurangan kecanduan
narkoba atau dan juga tidak memberi peran positif dalam mempromosikan pemulihan.
Memasukkan seseorang di penjara, tanpa akses ke alkohol dan kecanduan narkoba,
dengan tidak ada rencana khusus untuk perawatan, rehabilitasi dan dukungan
pemulihan setelah dihukum, tidak hanya tidak efektif, itu mahal dan sudah
waktunya untuk dilakukan perubahan. Bagi banyak perkara dalam sistem peradilan
pidana, mencegah kejahatan supaya tidak terulang di masa depan dan agar tidak
terjadi penangkapan kembali setelah penangkapan; tidak mungkin tanpa rehabilitasi
dan pemberdayaan rehabilitan korban kecanduan narkoba. Kuncinya adalah
REHABILITASI dan PEMBERDAYAAN
P ASC A
REHABILITASI. Itulah yang ditawarkan oleh NIGIAT
P 4GN mel alui
SITAMPAN K RE D U .
Perubahan perilaku dan membangun manusia yang kreatif dan produktif.
Menurut Uniform Crime Reporting Program (UCRP) dari Biro
Investigasi Federal (FBI), ada hampir 1,7 juta penangkapan di negara bagian dan
lokal karena pelanggaran penyalahgunaan narkoba pada tahun 2009. Bagaimana
dengan Ind onesia ?
ü Populasi
penghuni penjara di Amerika Serikat (AS) telah meledak di luar kemampuan.
ü 1
dari 100 warga AS kini terkurung di penjara atau dipenjarakan.
ü Jumlah
orang AS yang dipenjarakan lebih banyak daripada 26 negara-negara Eropa terbesar bila digabungkan.
ü Tingkat
kriminalitas di AS sembilan kali lebih besar dilakukan oleh laki-laki
Afrika-Amerika muda dengan usia antara 20 dan 34 tahun.
ü Kebanyakan
narapidana di penjara, setidaknya sebagian besar, karena penyalahgunaan obat-obatan
yang dikategorikan narkoba.
ü 80%
dari pelaku adalah penyalahgunaan narkoba atau alkohol.
ü Hampir
50% dari penghuni penjara dan narapidana yang dipenjarakan secara klinis mengalami
kecanduan.
ü Sekitar
60% dari individu ditangkap dan kemudian ditahan karena sebagian besar melakukan
jenis kejahatan yang diketahui setelah diuji ternyata positif mengkonsumsi narkoba
dan obat-obatan terlarang.
ü Penjara
memiliki sedikit efek pada penyalahgunaan narkoba.
ü 60-80%
dari penyalahguna narkoba melakukan kejahatan baru (biasanya kejahatan yang
didorong oleh narkoba) setelah dilepaskan dari penjara.
ü Sekitar
95% kembali kambuh menjadi penyalahguna narkoba setelah dilepas dari penjara.
ü Menyediakan
pengobatan tanpa mengubah perilaku dan berupaya memberdayakan mereka dalam
perawatan tidak efektif dan hanya memboroskan anggaran negara.
ü Kalau
mereka secara teratur diawasi oleh hakim, 60-80% terjadi penurunan dari pengobatan
sebelum waktunya dan beberapa berhasil lulus.
Sumber: National
Association of Drug Court
Professionals (NADCP)
Dalam menanggapi fakta-fakta tersebut di atas, dengan
beberapa Afiliasi NCADD
(National Council on Alcoholism and Drugs Dependence, Inc; semacam komunitas peran
serta masyarakat) lokal memimpin upaya
lokal, melaksanakan program Pengadilan
Narkoba yang telah dikembangkan di
seluruh negeri. Pada Juni 2010, ada lebih dari 2.600 pengadilan narkoba di AS dengan
target lebih dari setengah dari pelaku yang menjadi sasaran adalah orang dewasa.
Sementara jenis lain dari pengadilan narkoba mengatasi remaja, keluarga, DUI (driving under the influence, menyetir
dalam pengaruh narkoba) dan semakin banyak para Veteran berbagai operasi
militer di seluruh dunia yang kembali ke kampong halamannya.
Pengadilan narkoba secara hukum bertugas mengawasi upaya-upaya
supaya terjadi keseimbangan yang tepat antara kebutuhan untuk melindungi
keselamatan masyarakat dan kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat; antara kebutuhan untuk perawatan dan kebutuhan untuk
menghukum orang-orang yang bertanggung jawab atas tindakan mereka; antara
harapan dan penebusan di satu sisi dan kewarganegaraan yang baik di sisi lain.
Pengadilan narkoba menghemat uang pembayar pajak yang cukup
besar. Studi menunjukkan penghematan biaya rata-rata berkisar dari AS $ 4.000 -
$ 12.000 per klien. (Bandingkan biaya rehabilitasi dan pemberdayaan pasca
rehabilitasi menjadi wirausaha yang diusulkan oleh NIGIAT P4GN: Rp 50 juta per
orang, setara dengan AS$ 4000). Penghematan biaya ini disebabkan, sebagian,
untuk mengurangi biaya penjara, mengurangi biaya penangkapan dan buku tutup
rumah tahanan, dan mengurangi korban.
NCADD mengakui bagaimana dampak penggunaan narkoba adalah
pada dominan kejahatan di seluruh bangsa. Tapi, kita juga tahu, dari pengalaman
puluhan tahun, dengan rehabilitasi dan dukungan pemulihan, jutaan orang yang
telah terjebak dalam sistem peradilan pidana dapat mematahkan rantai jebakan
tersebut melalui pemulihan jangka panjang dari kecanduan.
Bagaimana dengan Ind onesia ?
Di Ind o n es i a
perlu lebih banyak lagi penelitian, studi dan kajian untuk mendapatkan pengetahuan
yang holistik agar dapat dibangun proses pena nganan
yang holistik pula. Kita belum memiliki pengetahuan dan stan dar
baku yang dilahirkan dari pengalaman dan kajian
mendalam yang khas terjadi di Ind o n es i a.
Hampir semua acuan, stan dar, dan
pedoman yang dikembangkan oleh Pemerintah maupun swasta berasal dari adaptasi
publikasi dari negara lain. Tentu, perlu penyesuaian yang mendasar untuk dapat
menuai hasil yang opetimal. Mari berperan
serta dan bergabung di NIGIAT P4GN. Silahkan gunakan
aplikasi kontak di sebelah kan an
untuk menyampaikan aspirasi Anda. Jayalah Ind o n es i a.
Rabu, 23 September 2015
Selasa, 22 September 2015
Senin, 21 September 2015
TANDA PERINGATAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
Penggunaan dan penyalahgunaan narkoba adalah masalah serius
yang tidak boleh diabaikan atau didiamkan begitu saja dan kita seharusnya tidak
boleh duduk dengan tenang dan berharap persoalan itu pergi sendiri. Jika tidak
diobati atau direhabilitasi, menggunakan dan penyalahgunaan narkoba dapat
berkembang menjadi ketergantungan obat. Oleh karena itu, penting untuk
mengenali tanda-tanda dan gejala penyalahgunaan narkoba sejak awal. Jika Anda
khawatir bahwa teman atau anggota keluarga Anda mungkin menyalahgunakan
narkoba, berikut adalah beberapa tanda-tanda peringatan untuk mencari tahu:
1. Tanda fisik dan
peringatan kesehatan penyalahgunaan narkoba
- Mata yang merah atau pupil yang lebih kecil atau lebih besar dari normal.
- Sering mimisan - bisa berhubungan dengan obat mendengus (met atau kokain).
- Perubahan nafsu makan atau pola tidur.
- Penurunan berat badan tiba-tiba.
- Kejang tanpa riwayat epilepsi.
- Penurunan perawatan pribadi atau penampilan fisik.
- Cedera / kecelakaan dan orang tidak akan atau tidak dapat memberitahu Anda bagaimana mereka terluka.
- Bau yang tidak biasa pada napas, tubuh, atau pakaian.
- Getar, tremor, tidak koheren atau bicara cadel, gangguan atau koordinasi yang tidak stabil.
2. Tanda-tanda
Perilaku penyalahgunaan obat
- Penurunan kehadiran dan kinerja di tempat kerja atau sekolah; kehilangan minat dalam ekstrakurikuler.
- Penurunan motivasi mengikuti kegiatan, hobi, olahraga atau latihan.
- Keluhan dari rekan kerja, supervisor, guru atau teman sekelas.
- Kebutuhan uang yang tidak biasa atau tidak dapat dijelaskan atau masalah keuangan.
- Suka meminjam atau mencuri.
- Kehilangan barang uang atau barang berharga.
- Diam, tertarik, terlibat dalam perilaku rahasia atau mencurigakan.
- Perubahan mendadak dalam hubungan dengan teman-teman, ikut nongkrong jadi favorit yang tidak biasa, dan meninggalkan hobi yang sudah dikenali.
- Sering mendapatkan masalah (cekcok, perkelahian, kecelakaan, kegiatan ilegal).
3. Tanda-tanda
peringatan Psikologis penyalahgunaan narkoba
- Perubahan yang ditunjukkan dalam kepribadian atau sikap.
- Perubahan mendadak suasana hati, lekas marah, ledakan marah atau tertawa pada sesuatu yang tidak berpengaruh kepada orang lain.
- Periode hiperaktif tidak biasa atau agitasi.
- Kurang motivasi; ketidakmampuan untuk fokus, muncul lesu atau kekosongan.
- Muncul takut, ditarik, cemas, atau paranoid, dengan alasan yang tidak jelas.
Tanda dan gejala Ketergantungan
narkoba:
Ketergantungan narkoba atau obat melibatkan semua gejala
penyalahgunaan narkoba, tetapi juga melibatkan elemen lain: ketergantungan fisik.
1. Toleransi:
Toleransi berarti bahwa, dari waktu ke waktu, Anda perlu
lebih banyak obat untuk merasakan efek yang sama.
- Apakah mereka menggunakan obat yang lebih sekarang daripada yang mereka gunakan sebelumnya?
- Apakah mereka menggunakan lebih obat dari orang lain tanpa menunjukkan tanda-tanda jelas keracunan?
2. Penarikan:
Sebagai efek dari kelunturan obat, orang mungkin mengalami
penarikan.
Gejala: kecemasan atau jumpiness; kegoyahan atau gemetar;
berkeringat, mual dan muntah; insomnia, depresi; iritabilitas; kelelahan atau
kehilangan nafsu makan dan sakit kepala.
Apakah mereka menggunakan narkoba untuk menenangkan saraf,
menghentikan getar di pagi hari?
Penggunaan narkoba untuk menghilangkan atau menghindari
gejala penarikan adalah tanda kecanduan.
Pada kasus yang parah, penarikan dari obat dapat mengancam
jiwa dan melibatkan halusinasi, kebingungan, kejang, demam, dan agitasi. Gejala
ini bisa berbahaya dan harus dikelola oleh dokter khusus yang terlatih dan
berpengalaman dalam menangani kecanduan.
3. Kehilangan Kontrol :
Menggunakan lebih obat dari yang mereka ingin, selama lebih
dari yang mereka dimaksudkan, atau meskipun mengatakan diri bahwa mereka tidak
akan melakukannya kali ini, tetapi tetap saja melakukannya.
4. Keinginan untuk
Berhenti, Tapi
Tidak Bisa :
Mereka memiliki keinginan gigih untuk mengurangi atau
menghentikan penggunaan narkoba, tetapi semua upaya untuk berhenti sia-sia dan setiasp
upaya untuk berhenti, selalu gagal.
5. Mengabaikan Aktivitas :
Mereka menghabiskan waktu untuk kegiatan yang dirahasiakan
dan kurang menyediakan waktu kepada kegiatan yang seharusnya penting bagi
mereka (bergaul dengan keluarga dan teman-teman, berolahraga atau pergi ke gym,
mengejar hobi atau kepentingan lain) karena penggunaan obat.
6. Berurusan dengan Obat
mengambil Porsi Besar dari Waktu, Energi dan Fokus:
Mereka menghabiskan banyak waktu menggunakan obat, berpikir
tentang hal itu, atau pulih dari dampaknya. Mereka memiliki sedikit, jika ada,
kepentingan atau keterlibatan sosial atau kegiatan kemasyarakatan yang tidak
berputar di sekitar penggunaan obat.
7. Lanjut Gunakan
Meskipun Tahu
Konsekuensi Negatif :
Mereka terus menggunakan obat meskipun mereka tahu itu
menyebabkan masalah. Sebagai contoh, orang mungkin menyadari bahwa penggunaan
narkoba mereka mengganggu kemampuan untuk melakukan pekerjaan mereka, merusak
pernikahan mereka, membuat masalah lebih buruk, atau menyebabkan masalah
kesehatan, tetapi mereka terus menggunakannya.
Sabtu, 19 September 2015
MODEL SITAMPAN KREDU MEMBENTUK GENERASI PRIMA UNGGUL MENSUKSESKAN P4GN
SEKILAS MELIHAT PENCIPTA WIRAUSAHA
Tidak memiliki orang tua? Orang tua tidak lengkap? Orang tua miskin? YA ... tetapi bukan alasan tidak produktif. Mari kita lihat apa yang dilakukan oleh Yayasan Prima Unggul untuk menghasilkan generasi kreatif dan produktif sehingga tidak memberi kesempatan kepada NARKOBA singgah dalam kehidupan mereka, setidaknya setelah mereka bergabung di YPU hingga saat ini.
YPU yang didirikan dan dipimpina oleh Pak Martinus, salah seorang FASILITATOR NASIONAL, NIGIAT P4GN MKI, telah mempraktekkan metode SITAMPAN KREDU, dalam kiprahnya.
YPU didirikan sebagai sekolah berbasis kewirausahaan yang secara konsisten menerapkan kurikulum holistik dengan menyajikan secara proporsional:
Status dan legalitas sekolah tidak dapat disamakan dengan sekolah formal karena implementasi kurikulum yang tidak mengikuti standarisasi pemerintah. Ini adalah tantangan yang normal dalam setiap upaya inovasi dan kreatif.
Gerakan Perubahan memperkaya anak panti melalui beragam pemberdayaan ... oleh orang berpikiran sempit dan malas dianggap sebagai eksploitasi. Tetapi mereka .... anak didik, remaja dan pemuda itu menikmatinya, jauh lebih baik dibandingkan dengan "penderitaan" yang mereka alami di luar sana, di tempat asal mereka.
Sekolah praktis yang kreatif produktif ini tidak gratis. Biaya pendidikan dan asrama setiap siswa sebesar Rp 2 juta per bulan, ditalangi oleh pendiri dan pengurus dan para mitra. Para siswa membayar dengan cara terlibat penuh dalam unit usaha yang diminati dan digeluti oleh para siswa. Jika ketika lulus, para siswa belum sepenuhnya mampu membiayai diri mereka sendiri, maka mereka membayar dana talangan dengan cara membantu anak-anak yang baru bergabung.
Anak-anak dibentuk memiliki karakter dan perilaku pekerja keras dan pejuang untuk kesejahteraan mereka sendiri sekaligus mentransfer semangat kepedulian mereka kepada adik-adik angkatan mereka yang miskin dan terlantar.
Sumber dana mereka, 30% dan secara bertahap ditarget 100% membiayai operasional berasal dari keuntungan usaha. Bantuan dan donasi dari para mitra (donatur) dijadikan dana investasi. Usaha mereka meliputi transport mini bus, rumah makan, cuci motor, budidaya ikan air tawar semuanya dibiayai dari dana investasi donatur. Minibus dibeli oleh seorang mitra seharga Rp 200 juta. Para siswa mencicil sebesar Rp 5juta setiap bulan yang dananya diperoleh dari hasil penyewaan minibus tersebut.
Di Sini ditanamkan nilai kemandirian, percaya kepada potensi diri, bekerja dengan cerdas, tidak selalu hanya tergantung kepada "uang". Membangun jaringan merupakan kekuatan yang luar biasa yang ditanamkan kepada peserta didik.
Metode yang diterapkan ini merupakan implementasi dari SITAMPAN KREDU. Ini sangat efektif mencegah para remaja dan pemuda menyalahgunakan narkoba. Metode ini juga akan sangat ampuh untuk mengkaryakan para rehabilitan ... pasca rehabilitas. Bila berminat silahkan hubungi langsung atau melalui email: komunitasp4gn@gmail.com
Berikut adalah kreativitas produktif yang mereka persembahkan:
Tidak memiliki orang tua? Orang tua tidak lengkap? Orang tua miskin? YA ... tetapi bukan alasan tidak produktif. Mari kita lihat apa yang dilakukan oleh Yayasan Prima Unggul untuk menghasilkan generasi kreatif dan produktif sehingga tidak memberi kesempatan kepada NARKOBA singgah dalam kehidupan mereka, setidaknya setelah mereka bergabung di YPU hingga saat ini.
YPU yang didirikan dan dipimpina oleh Pak Martinus, salah seorang FASILITATOR NASIONAL, NIGIAT P4GN MKI, telah mempraktekkan metode SITAMPAN KREDU, dalam kiprahnya.
YPU didirikan sebagai sekolah berbasis kewirausahaan yang secara konsisten menerapkan kurikulum holistik dengan menyajikan secara proporsional:
- perubahan mindset
- pembentukan karakter
- bidang akademik
- praktek ketrampilan
- pengembangan bakat dan talenta
Status dan legalitas sekolah tidak dapat disamakan dengan sekolah formal karena implementasi kurikulum yang tidak mengikuti standarisasi pemerintah. Ini adalah tantangan yang normal dalam setiap upaya inovasi dan kreatif.
Gerakan Perubahan memperkaya anak panti melalui beragam pemberdayaan ... oleh orang berpikiran sempit dan malas dianggap sebagai eksploitasi. Tetapi mereka .... anak didik, remaja dan pemuda itu menikmatinya, jauh lebih baik dibandingkan dengan "penderitaan" yang mereka alami di luar sana, di tempat asal mereka.
Sekolah praktis yang kreatif produktif ini tidak gratis. Biaya pendidikan dan asrama setiap siswa sebesar Rp 2 juta per bulan, ditalangi oleh pendiri dan pengurus dan para mitra. Para siswa membayar dengan cara terlibat penuh dalam unit usaha yang diminati dan digeluti oleh para siswa. Jika ketika lulus, para siswa belum sepenuhnya mampu membiayai diri mereka sendiri, maka mereka membayar dana talangan dengan cara membantu anak-anak yang baru bergabung.
Anak-anak dibentuk memiliki karakter dan perilaku pekerja keras dan pejuang untuk kesejahteraan mereka sendiri sekaligus mentransfer semangat kepedulian mereka kepada adik-adik angkatan mereka yang miskin dan terlantar.
Sumber dana mereka, 30% dan secara bertahap ditarget 100% membiayai operasional berasal dari keuntungan usaha. Bantuan dan donasi dari para mitra (donatur) dijadikan dana investasi. Usaha mereka meliputi transport mini bus, rumah makan, cuci motor, budidaya ikan air tawar semuanya dibiayai dari dana investasi donatur. Minibus dibeli oleh seorang mitra seharga Rp 200 juta. Para siswa mencicil sebesar Rp 5juta setiap bulan yang dananya diperoleh dari hasil penyewaan minibus tersebut.
Di Sini ditanamkan nilai kemandirian, percaya kepada potensi diri, bekerja dengan cerdas, tidak selalu hanya tergantung kepada "uang". Membangun jaringan merupakan kekuatan yang luar biasa yang ditanamkan kepada peserta didik.
Metode yang diterapkan ini merupakan implementasi dari SITAMPAN KREDU. Ini sangat efektif mencegah para remaja dan pemuda menyalahgunakan narkoba. Metode ini juga akan sangat ampuh untuk mengkaryakan para rehabilitan ... pasca rehabilitas. Bila berminat silahkan hubungi langsung atau melalui email: komunitasp4gn@gmail.com
Berikut adalah kreativitas produktif yang mereka persembahkan:
Jumat, 11 September 2015
Kamis, 10 September 2015
RAPAT PERTAMA FASILITATOR PEMRAKARSA
UNTUK KEHORMATAN DAN KEJAYAAN BANGSA DAN NKRI
Bertempat di Graha Mawar Saron, Fasilitator Nasional Pemrakarsa mengadakan Rapat Pertama setelah pembentukan NIGIAT P4GN MKI. Dalam Rapat tersebut disepakati akan dilaksanakan tindak lanjut sebagai berikut:
Bertempat di Graha Mawar Saron, Fasilitator Nasional Pemrakarsa mengadakan Rapat Pertama setelah pembentukan NIGIAT P4GN MKI. Dalam Rapat tersebut disepakati akan dilaksanakan tindak lanjut sebagai berikut:
a.
Menetapkan kantor operasional dan domisili tetap Komunitas
Pegiat, Bp Jacob Nahuway menyediakan di Ja l a n
Hibrida Ray a Kelapa
Ga ding Jakarta
Utara.
b.
Mengurus dan
mel engkapi legalitas.
c.
Mel engkapi
kepengurusan dan mengukuhkannya oleh pejabat yang berwenang. (Direncanakan Pengukuhan akan diusulkan langsung kepada Presiden RI)
d.
Inventarisasi
sumber daya sosial masyarakat Kris ti ani
untuk P4GN dan Rehabilitasi (unit-unit pelaksana yang sudah ada untuk
diberdayakan dan ditingkatkan, segera ditinjau dan disiapkan prososal: di Lampung , Kupang, Sentul, Semarang , Yogya).
e.
Melaksanakan
event-event sekaligus pembentukan dan pengukuhan NIGIAT P 4GN
MKI untuk jenjang Wilayah, Provinsi, Kabupaten dan Kota .
f.
Menetapkan
dan mel aksanakan program-program
penggalangan dana .
g.
Mengkaji dan
memilih program-program dan kegiatan lanjutan yang dikerjakan dalam kemitraan
dengan BNN dan Instansi P em e r i n t a h
berkaitan lainnya.
Sebelumnya, pada hari setelah Pembentukan, dilaksanakan Rapat kilat di Pusat Kongko NIGIAT P4GN MKI di Cafe Hokkai di Graha Adira Lantai 2, Fasilitator Nasional yang dimotori Oleh Bp Abraham Pellokila akan mempersiapkan Proposal rencana pelaksanaan NATAL bersama Pegiat P4GN se JABODETABEK, yang berbasiskan Siswa-Siswa Sekolah, pada bulan Desember 2015 mendatang. Diharapkan dapat berkumpul ribuan pegiat untuk merayakan Natal 2015.
Fasilitator Nasional Pemrakarsa berpose bersama: Bp. Hotmian, Bp Daniel, Bp Jacob, Bp Mahli
NASIHAT DAN PEMBINAAN KONFERENSI WALI GEREJA INDONESIA
UNTUK BANGSA DAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Pertemuan antara Fasilitator NIGIAT P4GN MKI dengan KWI - Konferensi Wali Gereja Indonesia berlangsung di KWI dengan suasana santai, banyak canda dan menghasilkan usulan langkah-langkah maju ke depan untuk bangsa dan NKRI.
Romo Edy Purwanto dan Romo Maksi berdiskusi dan memberikan arahan yang sangat berharga kepada Faslitator NIGIAT P4GN MKI, Bp Mahli dan Bp Daniel. Berikut cuplikan dialog antara mereka:
Rm: Mengapa kita harus berperan serta dalam urusan narkoba ini?
Fs: Negara kita sudah dalam keadaan DARURAT NARKOBA. Antara 2 sd 3% penduduk kita masuk pengguna dan sebagian besar adalah pecandu. Narkoba yang disalahgunakan dan diedarkan secara gelap jelas salah satu alat paling ampuh untuk menghancurkan manusia-manusia Indonesia, yang pada akhirnya menghancurkan kita sebagai bangsa dan negara. Angka pemakai antara 4 sd 5 juta jelas sudah cukup untuk mendirikan satu atau lebih negara. Apakah kita mau di Republik tercinta ini berdiri negara dalam negara yang menyebut dirinya "Negara Narkoba?. Pemerintah dengan segala keterbatasannya jelas tidak mampu berbuat banyak. Harapan yang paling nyata adalah mendorong semua komponen anak bangsa mengambil bagian, berperan serta aktif untuk mencegah penyalahgunaan dan memberantas peredaran gelap narkotika ini.
Rm. Target 100.000 orang rehabilitas, dan meningkat di tahun-tahun mendatang apakah mungkin dapat dicapai? Berapa kapasitas pusat rehabilitasi yang ada saat ini? Berapa angka yang sudah benar-benar dapat direhabilitasi?
Fs: Kami tidak memiliki angka yang pasti. Perkiraan kita, untuk merehabilitasi 10.000 orang saja rasanya cukup sulit dengan kondisi yang ada saat ini. Ini artinya, tersedia peluang yang besar bagi semua masyarakat untuk benar-benar menunjukkan kecintaannya terhadap bangsa ini. Misalnya, angka pengguna yang ada di masyarakat ada 5 juta, berarti setiap 1 orang pengguna tersedia jumlah orang yang bisa menangani secara ramai-ramai oleh 25 orang penduduk. Bila melihat statistik, maka orang dewasa yang mampu berbuat sekitar 10 sd 15 orang untuk membantu 1 orang supaya bebas dari narkoba. Tetapi untuk mengaktifkan peran serta orang-orang tersebut perlu banyak upaya yang harus dilakukan terlebih dahulu. Untuk efektivitas dan efisiensi, tentu Komunitas yang bermitra dengan Pemerintah akan lebih produktif.
Rm: Apakah NIGIAT P4GN MKI merupakan komunitas yang berdiri sendiri atau berada dalam lingkungan Gereja?
Fs: NIGIAT P4GN MKI dibentuk oleh "KAUM AWAM" yang merasakan panggilan dalam hati nuraninya untuk melaksanakan 'KASIHI SESAMAMU MANUSIA". Pemrakarsa dan Peserta pembentuk, yang difasilitasi oleh BNN, berasal dari berbagai latar belakang daerah asal, gereja, organisasi pelayanan dan profesi yang beraneka ragam. Kami semua adalah anggota Gereja, sesuai gereja masing-masing. Kami hanya satu "ALAT" dari semua alat yang dimiliki oleh Gereja. Jadi, kami akan bekerja dan melayani dalam koridor yang disepakati oleh GEREJA. Yang memiliki Komunitas ini adalah GEREJA. Para Fasilitator hanya alat, seperti "cangkul" yang siap digunakan oleh Gereja.
Rm: Apakah Komunitas ini akan melakukan proyek sendiri atau bekerja sama dengan Gereja?
Fs: NIGIAT P4GN MKI adalah fasilitator. Komunitas ini akan memfasilitasi untuk memperkuat dan memberdayakan semua pelayanan yang berkaitan dengan narkoba yang ada pada masyarakat, termasuk Pemerintah. Sifat kegiatan kita adalah KEMITRAAN. Kalau sudah ada unit atau Yayasan atau kegiatan yang melaksanakan fungsi tersebut, Komunitas bertugas membantu untuk memastikan program-program unit tersebut dapat berjalan dengan baik, dan tentu, mengupayakan supaya lebih meningkat baik dari segi kuantias maupun kualitasnya.
Rm: Contoh nyata, di lingkungan Gereja Katolik sudah ada pusat-pusat rehabilitasi narkoba, misalnya di Semarang dan Yogya. Tetapi kami melihat kurang berjalan secara optimal karena berbagai faktor. Apakah yang dapat dilakukan oleh Komunitas ini?
Fs: Komunitas akan menginventarisasi semua sumber daya yang tersedia. Kita mengkaji apa yang diperlukan oleh Pusat Rehabilitasi itu supaya berfungsi secara optimal. Kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh Pusat Rehabilitasi, Komunitas akan sampaikan kepada masyarakat yang memiliki sumber daya tersebut untuk disalurkan. Alternatif lain, Komunitas akan mendata sumber daya apa yang tersedia dalam program-program dan anggaran yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Komunitas akan memfasilitasi untuk dapat memanfaatkan sumber daya yang tersedia di tempat lain supaya disalurkan ke Pusat Rehabilitasi tersebut. Misalnya, perlu pelatihan, maka Komunitas akan meminta bantuan ke BNN untuk menyediakan tenaga-tenaga Pelatih, begitulah seterusnya.
Rm: Supaya benar-benar efektif, ada baiknya semua Aras Gereja mengetahui dan memberikan dukungan sepenuhnya supaya kelihatan nyata hasil karya pelayanan Komunitas ini. Apakah kalian sudah mendapatkan dukungan itu?
Fs: Terima kasih Romo. Kami baru bertemu KWI setelah pembentukan dan berencana untuk bertemu dengan Pemimpin Aras yang lainnya segera. Kami perlu bantuan KWI untuk mempercepat proses ini.
Rm: Kami ada pertemuan rutin dalam FUKRI - Forum Umat Kristiani Indonesia. KWI akan memfasilitasi mempertemukan Aras-Aras dengan NIGIAT P4GN MKI secepatnya.
Fs: Kami menunggu dan rasanya tidak sabar untuk segera bertemua mereka. Terima kasih telah memberikan nasihat, arahan dan bimbingan untuk kemajuan dan kesuksesan merehabilitasi korban narkoba dan P4GN dalam upaya membebaskan Indonesia dari Narkoba, sehingga masyarakat kita sehat dan mampu melaksanakan fungsinya masing-masing.
Pertemuan antara Fasilitator NIGIAT P4GN MKI dengan KWI - Konferensi Wali Gereja Indonesia berlangsung di KWI dengan suasana santai, banyak canda dan menghasilkan usulan langkah-langkah maju ke depan untuk bangsa dan NKRI.
Romo Edy Purwanto dan Romo Maksi berdiskusi dan memberikan arahan yang sangat berharga kepada Faslitator NIGIAT P4GN MKI, Bp Mahli dan Bp Daniel. Berikut cuplikan dialog antara mereka:
Rm: Mengapa kita harus berperan serta dalam urusan narkoba ini?
Fs: Negara kita sudah dalam keadaan DARURAT NARKOBA. Antara 2 sd 3% penduduk kita masuk pengguna dan sebagian besar adalah pecandu. Narkoba yang disalahgunakan dan diedarkan secara gelap jelas salah satu alat paling ampuh untuk menghancurkan manusia-manusia Indonesia, yang pada akhirnya menghancurkan kita sebagai bangsa dan negara. Angka pemakai antara 4 sd 5 juta jelas sudah cukup untuk mendirikan satu atau lebih negara. Apakah kita mau di Republik tercinta ini berdiri negara dalam negara yang menyebut dirinya "Negara Narkoba?. Pemerintah dengan segala keterbatasannya jelas tidak mampu berbuat banyak. Harapan yang paling nyata adalah mendorong semua komponen anak bangsa mengambil bagian, berperan serta aktif untuk mencegah penyalahgunaan dan memberantas peredaran gelap narkotika ini.
Rm. Target 100.000 orang rehabilitas, dan meningkat di tahun-tahun mendatang apakah mungkin dapat dicapai? Berapa kapasitas pusat rehabilitasi yang ada saat ini? Berapa angka yang sudah benar-benar dapat direhabilitasi?
Fs: Kami tidak memiliki angka yang pasti. Perkiraan kita, untuk merehabilitasi 10.000 orang saja rasanya cukup sulit dengan kondisi yang ada saat ini. Ini artinya, tersedia peluang yang besar bagi semua masyarakat untuk benar-benar menunjukkan kecintaannya terhadap bangsa ini. Misalnya, angka pengguna yang ada di masyarakat ada 5 juta, berarti setiap 1 orang pengguna tersedia jumlah orang yang bisa menangani secara ramai-ramai oleh 25 orang penduduk. Bila melihat statistik, maka orang dewasa yang mampu berbuat sekitar 10 sd 15 orang untuk membantu 1 orang supaya bebas dari narkoba. Tetapi untuk mengaktifkan peran serta orang-orang tersebut perlu banyak upaya yang harus dilakukan terlebih dahulu. Untuk efektivitas dan efisiensi, tentu Komunitas yang bermitra dengan Pemerintah akan lebih produktif.
Rm: Apakah NIGIAT P4GN MKI merupakan komunitas yang berdiri sendiri atau berada dalam lingkungan Gereja?
Fs: NIGIAT P4GN MKI dibentuk oleh "KAUM AWAM" yang merasakan panggilan dalam hati nuraninya untuk melaksanakan 'KASIHI SESAMAMU MANUSIA". Pemrakarsa dan Peserta pembentuk, yang difasilitasi oleh BNN, berasal dari berbagai latar belakang daerah asal, gereja, organisasi pelayanan dan profesi yang beraneka ragam. Kami semua adalah anggota Gereja, sesuai gereja masing-masing. Kami hanya satu "ALAT" dari semua alat yang dimiliki oleh Gereja. Jadi, kami akan bekerja dan melayani dalam koridor yang disepakati oleh GEREJA. Yang memiliki Komunitas ini adalah GEREJA. Para Fasilitator hanya alat, seperti "cangkul" yang siap digunakan oleh Gereja.
Rm: Apakah Komunitas ini akan melakukan proyek sendiri atau bekerja sama dengan Gereja?
Fs: NIGIAT P4GN MKI adalah fasilitator. Komunitas ini akan memfasilitasi untuk memperkuat dan memberdayakan semua pelayanan yang berkaitan dengan narkoba yang ada pada masyarakat, termasuk Pemerintah. Sifat kegiatan kita adalah KEMITRAAN. Kalau sudah ada unit atau Yayasan atau kegiatan yang melaksanakan fungsi tersebut, Komunitas bertugas membantu untuk memastikan program-program unit tersebut dapat berjalan dengan baik, dan tentu, mengupayakan supaya lebih meningkat baik dari segi kuantias maupun kualitasnya.
Rm: Contoh nyata, di lingkungan Gereja Katolik sudah ada pusat-pusat rehabilitasi narkoba, misalnya di Semarang dan Yogya. Tetapi kami melihat kurang berjalan secara optimal karena berbagai faktor. Apakah yang dapat dilakukan oleh Komunitas ini?
Fs: Komunitas akan menginventarisasi semua sumber daya yang tersedia. Kita mengkaji apa yang diperlukan oleh Pusat Rehabilitasi itu supaya berfungsi secara optimal. Kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh Pusat Rehabilitasi, Komunitas akan sampaikan kepada masyarakat yang memiliki sumber daya tersebut untuk disalurkan. Alternatif lain, Komunitas akan mendata sumber daya apa yang tersedia dalam program-program dan anggaran yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Komunitas akan memfasilitasi untuk dapat memanfaatkan sumber daya yang tersedia di tempat lain supaya disalurkan ke Pusat Rehabilitasi tersebut. Misalnya, perlu pelatihan, maka Komunitas akan meminta bantuan ke BNN untuk menyediakan tenaga-tenaga Pelatih, begitulah seterusnya.
Rm: Supaya benar-benar efektif, ada baiknya semua Aras Gereja mengetahui dan memberikan dukungan sepenuhnya supaya kelihatan nyata hasil karya pelayanan Komunitas ini. Apakah kalian sudah mendapatkan dukungan itu?
Fs: Terima kasih Romo. Kami baru bertemu KWI setelah pembentukan dan berencana untuk bertemu dengan Pemimpin Aras yang lainnya segera. Kami perlu bantuan KWI untuk mempercepat proses ini.
Rm: Kami ada pertemuan rutin dalam FUKRI - Forum Umat Kristiani Indonesia. KWI akan memfasilitasi mempertemukan Aras-Aras dengan NIGIAT P4GN MKI secepatnya.
Fs: Kami menunggu dan rasanya tidak sabar untuk segera bertemua mereka. Terima kasih telah memberikan nasihat, arahan dan bimbingan untuk kemajuan dan kesuksesan merehabilitasi korban narkoba dan P4GN dalam upaya membebaskan Indonesia dari Narkoba, sehingga masyarakat kita sehat dan mampu melaksanakan fungsinya masing-masing.
Romo Edy, Bp Daniel, Bp Mahli dan Romo Maksi berpose di KWI.
Minggu, 06 September 2015
PIAGAM PEMBENTUKAN KOMUNITAS PEGIAT P4GN MASYARAKAT KRISTIANI INDONESIA
TURUT SERTA MEMBENTUK NIGIAT P4GN MKI:
- Irjen Pol DR. Bachtiar H. Tambunan, SH., MH., Deputi Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional sebagai Pengarah dan Fasilitasi Pembentukan.
- dr. Paulus Likwan, GKI Wahid Hasim, Ketua Pokja Kesehatan GKI Klasis Jakarta Selatan
- Berlin, GRII
- Hendrik S., GRII
- Pdt. Hanny Rompis MTh., GPdI
- Pdt. Dr. Joudh Tendean, GPdI
- Dumasari, Yayasan Jangkar Kehidupan
- Laksma (Purn). Ir. Bonar Simangunsong, MSc, Ketua Umum Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI)
- Pdt. Jhon Piter Tobing, STT GBI Amanat Agung
- Pdt. Sarina Tambunan, STT Samuel Elizabeth
- Bu Rosra, TVRI
- Pdt. Hendra, MTh, GKAHI
- Pdt. Elizabeth, Gereja Pantekosta
- Pdt. A.Panggabean, GPdI
- ST. Lamsia Sianturi, Gereja Pentakosta
- Pdt. Monang Simanjuntak, Gereja Pentakosta
- Adv. M. Ramses R., GPIB
- Berlian Siahaan, LRRI
- Endang Mikuwati, Yayasan Sahabat Putra Nusantara
- Jemri, GBI Kebon Sirih
- P. Silalahi, GPdI
- Pdt. Alfon Simanjuntak, GBI Providensia
- Adi Siregar, GBI Providensia
- Yossy Siahaan, SLC ADELPHOI
- Pdt. Maddin Huayan Pulungan, STh, GKMI
- Pdt. Yoseph Sumake STh, GPdI Efata Pamulang
- Binsar TH. Sirait, GRII Tangerang/Tablod Pelita Kasih
- Imelda VM. Aritonang, Yayasan Jangkar Kehidupan
- Rasita Surbakti, GPdI Depok Tengah
- Mona T, Cafe Hokkai
- S.N. Patty, LEMKARI
- Anny Murni, Tim Verifikasi Badan Narkotika Nasional
- Pdt. Djey Rilly L.Th., GBI Kota Tangerang
- Pdt. Berty Landeng, GPdI/Yayasan Duta Kasih
- Pdt. Togar Simanjuntak, Gereja Advent
- Matias Juan, Gereja Siloam
- Paulina Priscilla, Gereja Siloam
- Sintadewi Nastiti, Srikandi F
- Pdt. Y. Alex STh, GBI Hati Bapa
- Kelvin, SMA Kristen Calvin
- Pdt. David Budiman, GKI
- Nicolas Pandey, Bethany
- Ayu Rahayu M, H., Pemberdayaan Masyarakat Margin
- Pdt. Cornelius Pasaribu, Bethany Menteng
- Suparyoto, GBI
- Andri, GBI
- Ellen, CBC
- Pdt. Danny Kastanya, CBC
- Tofan Makaminan, CBC
- Jefry Tambayong, GMDM
- Hendi Sutanto, Forum Komunikasi Anti Narkoba (FOKAN)
- Hariatiningsih, Panitia/Support
- Eka Tri. P, Panitia/Anggota
- Hari Ponco, Panitia/Anggota
- Tiares Tarihoran, Panitia/Anggota
- Subur Woruwu, Panitia/Anggota
- Pardon, Panitia/Support BNN
- Mamat, Panitia/Support BNN
- Eka, Panitia/Support BNN
- Parman, Panitia/Support BNN
- Siti Ikrimah, Panitia/Support BNN
- Cecep, Panitia/Support BNN
- Heri Pambudi, Panitia/Support BNN
- Syarif, Staf Deputi Dayamas BNN
- Dikdik, Kasubdit Lingmas, BNN
- Staf Kasubidt Lingmas, BNN
- Kru TVRI 2 orang
, ditambah 9 Fasilitator Nasional, jumlah personil pembentuk: 76 orang.
Acara Pembentukan NIGIAT P4GN MKI diliput oleh TVRI dan ditayangkan pada program INDONESIA SIANG, tanggal 5 September 2015.
Kamis, 03 September 2015
PEMBENTUKAN NIGIAT P4GN MKI
PEMBENTUKAN NIGIAT P4GN MKI
Pada hari Jumat, 4 September, 2015 dibentuk Komunitas Pegiat Pencegahan Penyalahgunaan dan Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika - Masyarakat Kristiani Indonesia disingkat NIGIAT P4GN MKI.
.
Acara berlangsung di Ruang Rapat BNN, Gedung BNN Lantai 7, Jalan Mt Haryono Cawang Jakarta.
Komunitas baru ini menampung berbagai komponen kegiatan masyarakat Kristiani (Kristen dan Katolik) yang berhubungan dengan narkoba. Panitia mengajak semua pihak, tidak terbatas masyarakat Kristiani, untuk mengambil bagian dalam wadah baru ini.
Komunitas direncanakan akan dikukuhkan oleh Menteri Agama bersama-sama dengan Kepala BNN dalam waktu dekat ini di Kementerian Agama RI, Jl MH Thamrin 6 Jakarta Pusat.
Panitia mengajak seluruh komponen anak bangsa untuk bersama-sama beraktivitas baik bermitra atau melayani dalam NIGIAT P4GN MKI.
Sistem kepengurusan dalam Komunitas ini agak unik. Seluruh aktivitas dan kegiatan yang menyangkut pelayanan P4GN akan dilaksanakan oleh Team Adhoc yang disebut Kelompok Kerja (Pokja) untuk kegiatan yang bersifat berkelanjutan. Sedangkan kegiatan yang terjadi hanya satu kali (one time show) dikerjakan oleh Panitia. Pengelolaan organisasi dan administrasi harian ditangani oleh para FASILITATOR yang terdiri dari tingkat Nasional, Wilayah (pulau), Provinsi, Kabupaten dan Kota. Antara fasilitator yang satu dengan yang lain berada pada posisi sejajar, bukan atasan bawahan. Siapa yang mempunyai gagasan dan ide yang dapat diwujudkan, akan dijadikan penanggung jawab, misalnya sebagai Ketua Panitia, atau Ketua Pokja.
Fasilitator sendiri disusun sedemikian rupa sehingga mewakili semua unsur Masyarakat Kristiani, baik dari segi daerah asal, atau ajaran atau aliran atau doktrin, profesi, bidang pelayanan dan semua latar belakang yang ada dan aktif dalam masyarakat.
Fasilitator dalam melaksanakan tugasnya akan didukung sepenuhnya oleh Para Pelindung yang terdiri dari Menteri yang berkaitan nomenklaturnya dan Kepala BNN yang dibantu oleh Para Deputi, Para Pembina yang terdiri dari Tokoh Politik, Aparatur Sipil Negara baik PNS maupun Non PNS, Tokoh Bisnis, Tokoh Pendidikan, Tokoh Masyarakat, dan berbagai komponen yang ada dalam masyarakat.
Komunitas akan merencanakan kegiatan dengan menggandeng perusahaan-perusahaan dalam kegiatan MARKETING dengan berbagai EVENTS, Corporate Social Responsibility (CSR), maupun sumbangan keagaman yang disalurkan melalui/bersama LEMBAGA SUMBANGAN AGAMA KRISTEN INDONESIA (LEMSAKTI).
Dalam waktu singkat akan dibentuk NIGIAT P4GN MKI di seluruh Indonesia, yang ditandai dengan Pembentukan dan Pengukuhan oleh Pejabat Pemerintah terkait,
Pengetahuan tentang P4GN dapat dimulai dari Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang NARKOTIKA; Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan UU 35/2009 Tentang Narkotika; Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Tahun 2011-2015, Peraturan Kepala BNN Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Wadah Peran Serta Masyarakat..
Bagi yang berminat bergabung dan memiliki panggilan melaksanakan visi misi P4GN silahkan hubungi melalui email: komunitasp4gn@gmail.com
Pada hari Jumat, 4 September, 2015 dibentuk Komunitas Pegiat Pencegahan Penyalahgunaan dan Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika - Masyarakat Kristiani Indonesia disingkat NIGIAT P4GN MKI.
.
Acara berlangsung di Ruang Rapat BNN, Gedung BNN Lantai 7, Jalan Mt Haryono Cawang Jakarta.
Komunitas baru ini menampung berbagai komponen kegiatan masyarakat Kristiani (Kristen dan Katolik) yang berhubungan dengan narkoba. Panitia mengajak semua pihak, tidak terbatas masyarakat Kristiani, untuk mengambil bagian dalam wadah baru ini.
Komunitas direncanakan akan dikukuhkan oleh Menteri Agama bersama-sama dengan Kepala BNN dalam waktu dekat ini di Kementerian Agama RI, Jl MH Thamrin 6 Jakarta Pusat.
Panitia mengajak seluruh komponen anak bangsa untuk bersama-sama beraktivitas baik bermitra atau melayani dalam NIGIAT P4GN MKI.
Sistem kepengurusan dalam Komunitas ini agak unik. Seluruh aktivitas dan kegiatan yang menyangkut pelayanan P4GN akan dilaksanakan oleh Team Adhoc yang disebut Kelompok Kerja (Pokja) untuk kegiatan yang bersifat berkelanjutan. Sedangkan kegiatan yang terjadi hanya satu kali (one time show) dikerjakan oleh Panitia. Pengelolaan organisasi dan administrasi harian ditangani oleh para FASILITATOR yang terdiri dari tingkat Nasional, Wilayah (pulau), Provinsi, Kabupaten dan Kota. Antara fasilitator yang satu dengan yang lain berada pada posisi sejajar, bukan atasan bawahan. Siapa yang mempunyai gagasan dan ide yang dapat diwujudkan, akan dijadikan penanggung jawab, misalnya sebagai Ketua Panitia, atau Ketua Pokja.
Fasilitator sendiri disusun sedemikian rupa sehingga mewakili semua unsur Masyarakat Kristiani, baik dari segi daerah asal, atau ajaran atau aliran atau doktrin, profesi, bidang pelayanan dan semua latar belakang yang ada dan aktif dalam masyarakat.
Fasilitator dalam melaksanakan tugasnya akan didukung sepenuhnya oleh Para Pelindung yang terdiri dari Menteri yang berkaitan nomenklaturnya dan Kepala BNN yang dibantu oleh Para Deputi, Para Pembina yang terdiri dari Tokoh Politik, Aparatur Sipil Negara baik PNS maupun Non PNS, Tokoh Bisnis, Tokoh Pendidikan, Tokoh Masyarakat, dan berbagai komponen yang ada dalam masyarakat.
Komunitas akan merencanakan kegiatan dengan menggandeng perusahaan-perusahaan dalam kegiatan MARKETING dengan berbagai EVENTS, Corporate Social Responsibility (CSR), maupun sumbangan keagaman yang disalurkan melalui/bersama LEMBAGA SUMBANGAN AGAMA KRISTEN INDONESIA (LEMSAKTI).
Dalam waktu singkat akan dibentuk NIGIAT P4GN MKI di seluruh Indonesia, yang ditandai dengan Pembentukan dan Pengukuhan oleh Pejabat Pemerintah terkait,
Pengetahuan tentang P4GN dapat dimulai dari Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang NARKOTIKA; Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan UU 35/2009 Tentang Narkotika; Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Tahun 2011-2015, Peraturan Kepala BNN Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Wadah Peran Serta Masyarakat..
Bagi yang berminat bergabung dan memiliki panggilan melaksanakan visi misi P4GN silahkan hubungi melalui email: komunitasp4gn@gmail.com
Langganan:
Postingan (Atom)